Ya Allah, ajarilah hamba menjadi sabar, menjadi ridho, menjadi orang yang banyak bersyukur.
Ya Allah, kuatkanlah hati hamba menghadapi ini semua, lapangan hati hati hamba Ya Rabb.
Ya Allah, hanya Engkau dan Rasul yang hamba punya dihati ini, jangan jadikan hati hamba menjadi sedih dan duka Ya Rabb.
Aku tak tahu lagi harus bagaimana menghadapi semua ini Ya Rabb, hamba hanya punya sabar dan sholat.
Selasa, 05 Februari 2019
Rabu, 02 Januari 2019
Tundan Belis
TUNDAN BELIS
Sebuah tradisi ritual di Kabupaten Cilacap bagian barat dan sebagian wilayah Bumiayu bagian selatan yang sudah hilang.
Sebuah kenangan ritual saat aku masih di kampung, saat di desa ku di landa wabah penyakit dan petaka, atas perintah sesepuh kampung kami warga desa di kumpulkan di sebuah tanah lapang, terdengar suara dari sesepuh kampung bahwa kita akan melakukan ritual yang sudah turun temurun dilakukan oleh warga kampung ini, yaitu TUNDAN BELIS. Tundan Belis ini adalah sebuah ritual untuk mengusir wabah penyakit atau petaka yang sedang melanda kampung kami, ritual ini peninggalan dari mbah buyut kampung kami. Semua warga diharuskan mengumpulkan barang-barang bekas peralatan dapur, peralatan tidur bantal/seprei/klambu, kandang tempat binatang piaraan burung/ayam, sampah dari dapur berupa sisa-sisa sayuran/bahan bumbu dapur yang sudah busuk, dan beberapa tikus putih. Semua barang-barang itu harus sudah terkumpul ditanah lapang sebelum magrib. Selepas isha semua warga pergi ke tanah lapang untuk melaksanakan ritual Tundan Belis, Setelah selesai doa dan pembakaran kemenyan yang dipimpin oleh sesepuh kampung, beberapa warga baik laki atau perempuan berebut untuk membawa barang-barang yang sudah dikumpulkan untuk diangkut ke kampung tetangga, dari kampung tetangga tersebut secara estafet diangkut lagi ke kampung-kampung yang dilewati untuk selanjutnya akan dilarung ke muara sungai. Jikalau barang-barang tersebut oleh warga kampung yang dilewati tidak dilaksanakan pengantaran semisal dibakar akan mengakibatkan kebakaran kampung/bila dibuang ke sungai akan mengakibatkan banjir besar/bila dibiarkan maka kampung tersebut akan terkena wabah atau bala penyakit. Maka warga kampung akan terus estafet mengantar barang-barang tersebut hingga samapai muara sungai untuk dilarung.
Medio Pangawaren
Sebuah tradisi ritual di Kabupaten Cilacap bagian barat dan sebagian wilayah Bumiayu bagian selatan yang sudah hilang.
Sebuah kenangan ritual saat aku masih di kampung, saat di desa ku di landa wabah penyakit dan petaka, atas perintah sesepuh kampung kami warga desa di kumpulkan di sebuah tanah lapang, terdengar suara dari sesepuh kampung bahwa kita akan melakukan ritual yang sudah turun temurun dilakukan oleh warga kampung ini, yaitu TUNDAN BELIS. Tundan Belis ini adalah sebuah ritual untuk mengusir wabah penyakit atau petaka yang sedang melanda kampung kami, ritual ini peninggalan dari mbah buyut kampung kami. Semua warga diharuskan mengumpulkan barang-barang bekas peralatan dapur, peralatan tidur bantal/seprei/klambu, kandang tempat binatang piaraan burung/ayam, sampah dari dapur berupa sisa-sisa sayuran/bahan bumbu dapur yang sudah busuk, dan beberapa tikus putih. Semua barang-barang itu harus sudah terkumpul ditanah lapang sebelum magrib. Selepas isha semua warga pergi ke tanah lapang untuk melaksanakan ritual Tundan Belis, Setelah selesai doa dan pembakaran kemenyan yang dipimpin oleh sesepuh kampung, beberapa warga baik laki atau perempuan berebut untuk membawa barang-barang yang sudah dikumpulkan untuk diangkut ke kampung tetangga, dari kampung tetangga tersebut secara estafet diangkut lagi ke kampung-kampung yang dilewati untuk selanjutnya akan dilarung ke muara sungai. Jikalau barang-barang tersebut oleh warga kampung yang dilewati tidak dilaksanakan pengantaran semisal dibakar akan mengakibatkan kebakaran kampung/bila dibuang ke sungai akan mengakibatkan banjir besar/bila dibiarkan maka kampung tersebut akan terkena wabah atau bala penyakit. Maka warga kampung akan terus estafet mengantar barang-barang tersebut hingga samapai muara sungai untuk dilarung.
Medio Pangawaren
Langganan:
Postingan (Atom)